Museum Lambung Mangkurat: Saksi Bisu Perjalanan Waktu

You are currently viewing Museum Lambung Mangkurat: Saksi Bisu Perjalanan Waktu

Museum Lambung Mangkurat, terletak di Kota Banjarbaru, memiliki lebih dari 12.000 koleksi benda bersejarah dan seni. Dengan bangunan yang mengadopsi arsitektur Rumah Adat Banjar, museum ini menarik minat para penggemar sejarah. Selain menjadi tempat pembelajaran bagi siswa dan mahasiswa Kalimantan, nilai-nilai sejarah yang tersimpan di sini juga memberi wawasan bagi wisatawan yang ingin memahami lebih dalam sejarah Indonesia. Sebuah destinasi yang cocok untuk mengisi waktu liburan sambil mendapatkan pengetahuan baru. Bersama Naba Transport, mari kita jelajahi lebih dalam tentang pesona dan keajaiban yang ditawarkan oleh Gua Pancur Jimbaran.

Harga Tiket Masuk & Retribusi

Jenis TiketHarga Tiket
Tiket DewasaRp5.000
Tiket AnakRp3.000
Tiket rombongan dewasaRp2.000
Tiket rombongan anak-anakRp2.000
Turis mancanegaraRp10.000

Jam Buka Wisata Museum Lambung Mangkurat

HariJam Buka
Minggu – Kamis08.00 – 16.00
Jumat08.30 – 11.00
Sabtu08.30 – 15.30
Tanggal merah nasionalLibur

Lokasi dan Rute Museum Lambung Mangkurat

Museum Lambung Mangkurat, yang berada di Jalan Jenderal Ahmad Yani Km 36, di area Kecamatan Banjarbaru Utara, Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, dapat dijangkau dengan berjalan kaki sekitar satu kilometer dari Taman Van der Pijl. Rutenya melalui Jalan Ahmad Yani dari Taman Van der Pijl, mengarah ke timur, lalu belok ke Jalan Rajawali untuk mencapai pintu masuk museum.

Namun, jika Anda membutuhkan kendaraan yang lebih besar untuk rombongan, Naba Transport adalah solusi yang tepat. Naba Transport menawarkan sewa mobil Banjarbaru dengan berbagai jenis kendaraan untuk disewa. Tersedia mulai dari mobil keluarga seperti Avanza hingga Elf Jetbus Dutro yang dapat menampung banyak orang. Dengan Naba Transport, perjalanan Anda ke Museum Lambung Mangkurat tidak hanya akan nyaman, tetapi juga aman dan menyenangkan.

Aktivitas & Spot Museum Lambung Mangkurat

Museum ini memiliki bangunan utama berlantai dua yang mengusung tema Rumah Bubungan Tinggi, yang terbagi menjadi ruang pra-sejarah, ruang sejarah, dan ruang etnis budaya. Bangunan ini menampilkan beragam koleksi dari bidang etnografi, sejarah, arkeologi, geologi, biologi, serta seni rupa. Selain itu, museum ini juga menyediakan bangunan tambahan yang berfungsi sebagai ruang galeri seni temporer dan auditorium.

1. Artefak Bersejarah

Museum Lambung Mangkurat diberi nama dari legenda raja-raja Banjar, di mana Lambung (Lembu) Mangkurat adalah pemimpin yang membentuk dasar Kesultanan Banjar. Salah satu koleksi tertua museum ini adalah fosil gajah yang diperkirakan berusia lebih dari 10.000 tahun. Museum ini juga memiliki ruang pameran yang didedikasikan untuk Syekh Muhammad Arsyad Al Banjari, seorang ulama terkemuka dari Kalimantan Selatan pada masa Kerajaan Banjar. 

Al-Qur’an tulisan tangan beliau yang berisi Juz satu hingga Juz sepuluh dipamerkan di ruangan tersebut, bersama dengan salinan Kitab Sabilah Muhtadin. Mayoritas koleksi yang dipajang adalah replika dari artefak sejarah asli, termasuk gambar 22 tokoh pejuang yang dicari oleh Belanda dan mata uang kuno dari masa penjajahan Belanda hingga awal kemerdekaan Indonesia.

2. Koleksi Museum

Ruangan ini sesuai dengan namanya, berisi koleksi dari zaman prasejarah yang pernah ditinggali oleh manusia purba, seperti yang diungkapkan oleh Fungsional Pamong Budaya, Slamet Hadi Triyanto, melalui penemuan alat-alat dan tulang belulang dari era prasejarah. Museum ini juga memamerkan koleksi dari Candi Laras dan Candi Agung, dua candi tertua di Kalimantan yang menjadi bagian penting dari sejarah agama Hindu. Koleksi tersebut meliputi patung-patung arca dari zaman kerajaan Hindu-Budha, termasuk replika patung Dewa Syiwa dan Nandi, yang dihormati sebagai kendaraan Dewa Syiwa, serta replika Lingga Yoni yang melambangkan kesuburan.

3. Sejarah Benteng Oranje Nassau

Di ruang sejarah, terdapat beragam koleksi dari masa Kerajaan Banjar setelah beralih ke agama Islam, termasuk artefak dari masa penjajahan Belanda. Sebagai contoh, terdapat replika meriam bekas peninggalan masa penjajahan Belanda serta senjata-senjata Perang Banjar yang digunakan dalam pertempuran di Benteng Oranje Nassau. 

Senjata tradisional seperti keris, tombak panjang, dan perisai Dayak yang digunakan oleh rakyat Banjar juga dipamerkan di sini, bersama dengan senjata-senjata yang digunakan oleh pihak Belanda seperti pedang melengkung dan pistol antik. 

Selain peralatan perang, koleksi museum juga mencakup benda-benda sehari-hari seperti lampu dan jam dinding Eropa, teko antik, dan guci dari China. Di antara koleksi andalan museum ini adalah pakaian Pangeran Antasari serta replika kursi emas Kerajaan Banjar sebagai pusaka kerajaan. Selain itu, terdapat juga gamelan keraton, pedang, dan prasasti asli yang terbuat dari kayu ulin.

4. Kemegahan Budaya

Ruang etnis budaya di Museum Lambung Mangkurat memamerkan beragam koleksi terkait dengan etnis budaya Banjar dan Kalimantan. Dari alat-alat kesenian hingga miniatur rumah adat, ruangan ini menyajikan deretan artefak yang menarik. Diantaranya, diorama pelaminan, pakaian adat pernikahan suku Banjar, dan penginangan, beberapa di antaranya bahkan terbuat dari emas, mencerminkan kejayaan dan kemegahan budaya tersebut. 

Tak ketinggalan, miniatur sampan tradisional yang dikenal sebagai jukung juga menjadi daya tarik utama, merepresentasikan sarana transportasi sungai yang sangat populer di masa lalu. Jukung tambangan dan jukung sudur, masing-masing dengan fungsinya sendiri, dipamerkan dengan menggunakan bahan kayu ulin atau kayu besi yang kuat, tahan air, dan anti rayap.

Tips Buat Kamu Yang Mau Berkunjung ke Museum Lambung Mangkurat

Ketika mengunjungi Museum Lambung Mangkurat, disarankan untuk mempersiapkan waktu yang cukup untuk mengeksplorasi beragam koleksi yang dipamerkan dengan baik. Sebaiknya datang pada hari-hari yang tidak terlalu ramai untuk menghindari kerumunan pengunjung. Jangan lupa untuk membawa kamera atau ponsel untuk mengabadikan momen dan artefak menarik di dalam museum. Selalu patuhi aturan dan tata tertib yang berlaku di dalam museum, termasuk larangan merokok dan menyentuh artefak. Jika memungkinkan, manfaatkan layanan pemandu atau tur yang disediakan untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang sejarah dan budaya yang dipamerkan. Terakhir, jangan lupa untuk membeli suvenir sebagai kenang-kenangan dari kunjungan Anda ke Museum Lambung Mangkurat.

Berkunjung ke Museum Lambung Mangkurat dengan Sewa Mobil di Naba Transport

Berencana mengunjungi Museum Lambung Mangkurat dan membutuhkan kendaraan yang nyaman dan terawat? Naba Transport adalah solusi yang tepat untuk Anda. Kami menyediakan berbagai jenis mobil yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan dan preferensi Anda, mulai dari mobil keluarga seperti Innova yang luas hingga mobil premium seperti Pajero yang stylish. Setiap kendaraan kami selalu dirawat dengan baik untuk memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan Anda.

Selain itu, Naba Transport juga menyediakan layanan driver profesional yang siap mengantarkan Anda ke destinasi wisata favorit Anda dengan aman dan nyaman. Driver kami sangat berpengalaman dan mengenal area setempat dengan baik, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang navigasi atau parkir. Dan yang terpenting, kami menyediakan layanan customer service 24 jam yang siap membantu Anda kapan saja. Jadi, tunggu apalagi? Sewa mobil di Naba Transport sekarang juga dan nikmati perjalanan wisata Anda dengan nyaman dan bebas repot!

Call Us

WhatsApp / Call

Follow Us

Share This :