Desa Penglipuran, yang terletak di Kabupaten Bangli, Provinsi Bali, telah menjadi destinasi wisata yang istimewa sejak tahun 1993 ketika Pemerintah Kabupaten Bangli secara resmi menetapkannya sebagai desa wisata. Desa ini menonjol karena masyarakatnya yang gigih dalam menjaga dan melestarikan kekayaan budaya tradisional Bali dalam kehidupan sehari-hari mereka.
Dengan luas sekitar 112 hektar, Desa Penglipuran tetap menjadi contoh nyata kebersihan, keasrian, dan kenyamanan, sementara sekaligus mempertahankan jarak dari arus modernisasi yang begitu pesat. Terletak pada ketinggian sekitar 700 meter di atas permukaan laut, desa ini menawarkan udara sejuk yang menyegarkan, memberikan pengalaman yang unik bagi para pengunjung yang mencari ketenangan dan keindahan alam yang memukau.
Tradisi, budaya, dan arsitektur bangunan adat di Desa Penglipuran terus dijaga dan diperkaya seiring berjalannya waktu. Keunikan desa ini tidak hanya terletak pada keindahan alamnya, tetapi juga pada kekonsistenan masyarakatnya dalam merawat warisan nenek moyang mereka. Ini menciptakan suasana yang khas dan menarik bagi para pengunjung yang ingin merasakan kehangatan tradisi Bali yang otentik dan autentik di tengah gemerlap modernitas zaman sekarang.
Bersama Naba Transport, mari kita jelajahi lebih dalam tentang pesona dan keajaiban yang ditawarkan oleh Desa Penglipuran.
| Harga Tiket | |
| Tiket Masuk | Rp10.000 – Rp30.000,- |
Jam Buka Desa Wisata Panglipuran
| Jam Buka | |
| Setiap Hari | 08.00 – 17.00 WIB |
Lokasi Desa Panglipuran
Desa Adat Penglipuran berlokasi sekitar 45 kilometer dari pusat kota Denpasar, dengan waktu perjalanan sekitar dua jam dari Bandara Internasional Ngurah Rai. Lokasinya dapat diakses dengan mudah melalui jalur utama Bangli dan Kintamani, terletak secara tepat di Jalan Penglipuran, Kubu, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Bali.
Jika kalian merasa kurang nyaman dengan perjalanan yang cukup jauh atau membutuhkan kendaraan yang lebih besar untuk rombongan, Naba Transport adalah solusi yang tepat. Naba Transport menawarkan sewa mobil Pati dengan berbagai jenis kendaraan untuk disewa. Tersedia mulai dari mobil keluarga seperti Avanza hingga Elf Jetbus Dutro yang dapat menampung banyak orang. Dengan Naba Transport, perjalanan Anda ke Desa Panglipuran tidak hanya akan nyaman, tetapi juga aman dan menyenangkan.
Aktivitas & Spot Desa Panglipuran
Di Desa Penglipuran, terdapat sejumlah destinasi menarik yang dapat Anda kunjungi. Anda bisa menjelajahi berbagai tempat menarik di desa ini, seperti Mengunjungi Monumen Revolusi, menjelajahi Hutan Bambu yang indah, menikmati wisata kuliner yang khas, dan masih banyak lagi.
1. Melangkahkan Kaki ke Gerbang Desa Penglipuran
Ketika memasuki zona pradesa Desa Adat Penglipuran, keindahan alamnya segera terasa. Rerumputan yang hijau dan pagar tanaman yang melintasi jalan menambah daya tarik pada wilayah prosesi desa. Setelah melalui prosesi tersebut, area berikutnya menandai batas masuk ke Desa Adat Penglipuran.
Saat mencapai batas desa yang disebut Catus Pata, para pengunjung secara resmi memasuki wilayah Penglipuran. Di sini, mereka akan menemukan ruang terbuka alami yang mirip taman, dikenal sebagai balai Cura Yudha, yang berfungsi sebagai tempat penyambutan wisatawan oleh Balai Desa.
Balai wantilan, fasilitas umum, dan area terbuka pertamanan membentuk welcome area. Ini menjadi tempat parkir wisatawan karena kendaraan tidak diizinkan masuk ke dalam area perumahan desa.
2. Spot Foto
Desa Adat Penglipuran mengusung tata letak struktural desa tradisional yang spesifik, memberikan pesona pedesaan yang indah. Penyusunan fisik desa ini didasarkan pada warisan budaya yang diwariskan secara turun temurun. Setiap rumah di desa adat ini memiliki gapura yang seragam.
Dengan ciri khas adat Bali yang unik, Desa Penglipuran menawarkan banyak lokasi menarik untuk berfoto. Hampir setiap sudut, baik rumah maupun jalan desa, menjadi latar belakang yang memukau untuk berfoto. Ini mencakup pura, pemukiman adat, dan hutan sekitar desa.
3. Hutan Bambu
Desa Penglipuran, dikelilingi Hutan Bambu seluas 45 hektar, menawarkan suasana pedesaan sejuk. Penghargaan Kalpataru diberikan atas upaya desa dalam melestarikan hutan bambu, yang memiliki peran vital dalam kehidupan sehari-hari penduduk. Hutan bambu, mencakup 40 persen wilayah desa, tidak hanya menjadi daya tarik wisata dengan udara yang segar, tetapi juga simbol komitmen desa terhadap pelestarian lingkungan dan keseimbangan ekosistem. Penebangan bambu hanya diizinkan dengan izin resmi, menunjukkan kebijakan berkelanjutan Desa Penglipuran.
4. Berkunjung ke Monumen Revolusi
Sebuah monumen didirikan di Desa Penglipuran untuk mengenang peristiwa Perang Revolusi di Kabupaten Bangli. Kapten Anak Agung Anom Muditha bersama pasukannya tewas dalam pertempuran melawan Tentara NICA pada tahun 1947.
Monumen Tugu Pahlawan ini memiliki luas sekitar 1,5 hektar dengan arsitektur yang mencerminkan gaya khas Bali. Saat mengunjungi tempat ini, para wisatawan diundang untuk memberikan penghormatan kepada para pahlawan yang berkorban demi mempertahankan tanah air.
Wisata Kuliner
Berkunjung ke Desa Penglipuran memungkinkan wisatawan menikmati kuliner khas Bangli di Wantilan, dengan beragam hidangan seperti loloh cemcem, jaja cerorot, dan kelepon. Desa ini juga menawarkan minuman khas, seperti Loloh Cemcem dengan rasa unik mirip rujak, serta kopi tradisional yang terkenal enak. Salah satu hidangan istimewa desa ini adalah Mujair Nyat-Nyat, ikan mujair dengan bumbu mirip Ayam Betutu, disajikan dengan bunga yang dapat dimakan untuk menyegarkan rasa dengan sentuhan asam yang lezat.
Belanja Oleh-oleh
Seni budaya dan cinderamata berkembang pesat di Desa Penglipuran yang terpencil, di mana penjualan terbatas hanya di halaman rumah penduduk, karena warga tidak diizinkan berjualan di jalan. Wisatawan dapat memasuki halaman rumah warga untuk berbelanja atau sekadar melihat-lihat berbagai macam souvenir, termasuk produk kerajinan, pertanian, anyaman, dan ukiran, yang semuanya merupakan hasil karya tangan unik dan mencerminkan kekayaan budaya Bali.
Festival Desa Penglipuran
Desa Penglipuran menggelar berbagai festival secara rutin, salah satunya Penglipuran Village Festival (PVF), yang menjadi ajang untuk memamerkan prestasi dan keistimewaan desa. PVF, yang diselenggarakan tiap awal Desember bersamaan dengan perayaan tahun baru, mencakup berbagai kegiatan menarik seperti Parade Pakaian Adat Bali Tempo Dulu, pertunjukan Barong Ngelawang, Parade Seni Budaya, dan berbagai lomba.
Penyelenggaraan PVF mampu menarik ribuan pengunjung setiap tahunnya, menciptakan suasana meriah dan memperkaya pengalaman wisata. Di samping itu, masyarakat Penglipuran juga aktif mengadakan upacara adat pada momen-momen tertentu, seperti Ngaben, Jawa Semeton, Kajeng Kliwon Kuningan, dan Grainan Purnama, memberikan kesempatan bagi wisatawan untuk merasakan keindahan dan kekayaan tradisi Bali dalam suasana yang sakral namun meriah.
Berkunjung ke Desa Panglipuran dengan Sewa Mobil di Naba Transport
Berencana mengunjungi Desa Panglipuran Bali dan membutuhkan kendaraan yang nyaman dan terawat? Naba Transport adalah solusi yang tepat untuk Anda. Kalian bisa menggunakan sewa mobil Bali, kami menyediakan berbagai jenis mobil yang dapat Anda pilih sesuai kebutuhan dan preferensi Anda, mulai dari mobil keluarga seperti Innova yang luas hingga mobil premium seperti Pajero yang stylish. Setiap kendaraan kami selalu dirawat dengan baik untuk memastikan kenyamanan dan keamanan perjalanan Anda.
Selain itu, Naba Transport juga menyediakan layanan driver profesional yang siap mengantarkan Anda ke destinasi wisata favorit Anda dengan aman dan nyaman. Driver kami sangat berpengalaman dan mengenal area setempat dengan baik, sehingga Anda tidak perlu khawatir tentang navigasi atau parkir. Dan yang terpenting, kami menyediakan layanan customer service 24 jam yang siap membantu Anda kapan saja. Jadi, tunggu apalagi? Sewa mobil di Naba Transport sekarang juga dan nikmati perjalanan wisata Anda dengan nyaman dan bebas repot!
