Hallo sobat Naba, pembahasan sebelumnya kita sudah membahas soal Angklung Bungko. Nah sekarang, admin Naba punya pembahasan yang gak kalah menarik. Pada kesempatan ini kita akan membahas soal Tarian Genjring Rudat Cirebon.
Kesenian ini adalah tradisi pencak silat khas Cirebon yang diiringi oleh musik rebana. Menariknya tarian ini hanya dimainkan oleh pria saja,l loh. Untuk mengetahui apa saja sih isi dan makna Genjring Rudat Cirebon itu? Yuk simak!
Sejarah dan Makna Gerakan
Di Cirebon terdapat tradisi pencak silat yang diiringi musik rebana. Tarian ini biasa dikenal dengan nama Genjring Rudat. Genjring sendiri adalah sejenis alat musik kecil yang dilengkapi dengan kepingan logam bundar pada bingkainya. Sedangkan Rudat menurut Maestro Tari Sunda Enoch Atmabrata adalah tarian yang di iringi oleh musik tebangan dimana unsur tariannya kental dengan nuansa agama dan seni bela diri.
Selain diinringi musik, tarian ini juga diiringi dengan shalawat. Lahirnya tarian ini adalah perwujudat dari semangat juang masyarakat dalam melawan penjajah di bawah pimpinan pangeran dari Kesultanan Kanoman Cirebon. Tarian ini juga digunakan oleh pimpinan-pimpinan pesantren untuk menyusun kekuatan dengan mengajarkan ilmu bela diri seperti Pencak Silat kepada para santrinya. Genjring Rudat ini menjadi salah satu taktik pengelabuan dari santri yang melakukan penempaan fisik agar tidak dicurigai para penjajah. Tidak hanya itu, tarian ini juga berguna untuk syiar dan menyebarkan Agama Islam.
Di dalam Rudat terdapat gerakan-gerakan silat yang diiringi Genjring untuk melengkapi gerakan pencak silat tersebut. Gerakan ini diartikan sebagai mental anak-anak santri. Disisi lain, tarian ini juga dimaknai sebagai penempaan fisik kepada anak-anak santri untuk mempersiapkan perlawanan terhadap penjajah di masa Belanda. Menurut budayawan Sunda Abidin Aslih, tokoh-tokoh seni Rudat justru adalah buronan yang melawan terhadap para penjajah pada masa kolonial Belanda.
Selain gerakan pancak silat, tarian ini juga menampilkan gerakan sholat, dan aktivtas berdzikir. Selain itu, diiringi juga dengan lantunan puji-pujian yang mengagungkan asma Allah dan Rasulnya.
Alat Musik dan Busana
Menilik dari namanya, Anda tentu sudah mengetahui jika kesenian ini menggunakan alat musik genjring sebagai pengiringnya. Jumlah genjring yang digunakan bervariasi antara empat hingga sebelas pengiring musik genjring.
Penari rudat sendiri biasanya menggunakan baju batik dan celana panjang berwarna hitam sebagai busananya. Tubuh penari juga dibalut dengan kain songket, serta perlengkapan atau artibut lainnya.
Kapan Kesenian ini Dipertunjukkan?
Kesenian Genjring Rudat ini biasa ditampilkan dalam acara hiburan di lingkungan pesantren. Para santri melakukan kesenian Genjring Rudat pada saat waktu senggang dengan menyanyikan syair-syair shalawat yang bertujuan untuk memuji kebesaran Allah swt dan shalawat pada nabi besar nabi Muhammad SAW. Selain itu, kesenian Genjring Rudat dilakukan sambil menari dengan gerakan Pencak Silat. Pada awalnya tembang yang dimainkan adalah iringan shalawat Nabi yang terdapat dalam kitab al-Barzanji.
Pada perkembangan berikutnya, kesenian ini juga biasa ditampilkan pada acara keagamaan, seperti maulid Nabi Muhammad SAW, rajaban, hari raya Idul Fitri, dan hari-hari besar Islam lainnya. Seiring perkembangan zaman, kesenian Genjring Rudat beralih fungsi dari media perkembangan dan penyebaran agama Islam menjadi sarana hiburan. Setelah beralih fungsi menjadi sarana hiburan yang ditonton oleh masyarakat luas.
Bagi kalian yang ingin melihat langsung acara tersebut, kalian bisa langsung datang ke kota Cirebon. Jika masih bingung dengan transportasinya silahkan langsung sewa mobil di Naba Transport.
Kamu tidak usah khawatir akan kehabisan mobil karena di Naba Transport menyediakan berbagai jenis kendaraan yang bisa dipilih. Anda bisa sewa mobil raize hingga sewa Hiace untuk berkunjung ke Cirebon. Naba Transport juga menawarkan biaya sewa yang cukup ringan serta menyediakan driver yang sudah profesional juga, loh. Yuk booking sekarang!