Ziarah Makam Wali ke Persemayaman Sunan Gunung Jati

You are currently viewing Ziarah Makam Wali ke Persemayaman Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati, yang terletak di kota Cirebon, merupakan salah satu situs bersejarah dan destinasi wisata religi Cirebon yang sangat penting di Indonesia. Makam ini menjadi tempat yang dihormati oleh masyarakat setempat dan juga mendapat perhatian dari wisatawan dari berbagai penjuru negeri. Beliau sendiri adalah salah satu tokoh penting dalam sejarah Islam di Indonesia, dan makamnya dianggap suci oleh banyak orang.

Situs ini menawarkan pengalaman yang mendalam bagi para pengunjung yang datang untuk berziarah dan merenung. Selain makam, kompleks ini juga mencakup berbagai bangunan dan struktur bersejarah, termasuk masjid yang indah yang sering digunakan untuk kegiatan keagamaan. Keindahan arsitektur dan arsitektur Islam yang unik di kompleks ini menambah pesona tempat ini, menjadikannya tempat yang cocok untuk mempelajari sejarah dan budaya Islam di Indonesia. Para pengunjung dapat merasakan kedamaian dan kekhidmatan di dalam kompleks ini, serta menikmati keindahan arsitektur dan seni tradisional yang menghiasi tempat ini.

Harga Tiket Masuk & Retribusi

Harga Tiket 
Tiket Masuk                 SEIKHLASNYA

Jam Buka

Jam Buka
Setiap Hari24 Jam

Lokasi

Makam Sunan Gunung Jati terletak di alamat yang mudah diakses, yaitu di Jl. Alun-Alun Ciledug No. 53, Astana, Gunungjati, Cirebon, Jawa Barat. Lokasinya yang strategis membuatnya menjadi destinasi wisata religi yang sangat populer di kota Cirebon dan sekitarnya. Dengan akses yang mudah, para pengunjung dapat dengan nyaman mencapai tempat ini untuk berziarah, belajar tentang sejarah Islam, dan menghargai warisan budaya yang kaya di situs ini.

Sejarah Sunan Gunung Jati

Sunan Gunung Jati, juga dikenal sebagai Syarif Hidayatullah, adalah salah satu tokoh sentral dalam sejarah Islam di Indonesia. Lahir pada tahun 1448 di Mesir. Beliau adalah keturunan langsung dari Nabi Muhammad SAW melalui garis keturunan dari Syarif Abdullah bin Nur Alam (atau Nurul Alim) dari Bani Hasyim.

Salah satu peristiwa penting dalam sejarah Sunan Gunung Jati adalah perannya dalam menyebarkan agama Islam di wilayah Jawa Barat, khususnya di Cirebon. Beliau mendirikan Kesultanan Cirebon pada awal abad ke-16, yang kemudian menjadi pusat penyebaran agama Islam di wilayah tersebut. Ia dikenal sebagai tokoh yang bijaksana, pemimpin yang adil, dan ulama agung.

Syekh Syarif Hidayatullah meninggal pada tahun 1568, namun warisannya sebagai salah satu pendiri dan pemimpin spiritual Cirebon tetap terus berlanjut hingga saat ini, dan makamnya di Cirebon menjadi tempat ziarah penting bagi umat Islam Indonesia.

Daya Tarik Makam Syekh Syarif Hidayatullah

1. Rahasia 9 Pintu dan 7 Sumur

Makam Sunan Gunung Jati terletak di area tertinggi dalam kompleks pemakaman, yang dikenal sebagai pintu ke-9. Untuk mencapai lokasi utama di Makam Sunan Gunung Jati, pengunjung harus melewati serangkaian akses yang melibatkan tangga dan sembilan pintu utama yang memiliki nama-nama unik seperti : Pintu Pasujudan, Pintu Gapura, Pintu Krapyak, Pintu Ratnakomala, Pintu Jinem, Pintu Rararog, Pintu Kaca, Pintu Bacem, Pintu Teratai.

Namun, perlu dicatat bahwa tidak semua orang memiliki akses ke lokasi utama Makam ini. Hanya keturunan langsung dari Sunan Gunung Jati yang diberikan izin untuk memasuki area tersebut, menjadikan tempat ini eksklusif dan khusus bagi mereka yang memiliki ikatan keluarga dengan sang wali.

Selain keterbatasan akses ke lokasi utama, para peziarah yang berkunjung ke Makam beliau juga dianjurkan untuk melakukan ritual mandi di salah satu dari tujuh sumur yang terletak di seberang area makam.

Tujuh sumur ini memiliki makna spiritual dalam kepercayaan dan tradisi masyarakat setempat. Melakukan mandi di sini dianggap sebagai cara untuk membersihkan diri secara fisik dan spiritual sebelum memasuki area suci makam.

Kompleks Makam Sunan Gunung Jati dengan sembilan pintu utama dan tujuh sumur ini adalah tempat yang memegang peran penting dalam kehidupan religius dan budaya masyarakat Cirebon. Selain sebagai tempat berziarah dan beribadah, kompleks ini juga merupakan penanda sejarah dan warisan budaya yang berharga bagi Indonesia, yang menarik minat para pengunjung yang ingin lebih memahami peran Sunan Gunung Jati dalam sejarah dan perkembangan Islam di wilayah Jawa Barat.

2. Sejarah dan Makam Putri Ong Tien Nio, Istri Sunan Gunung Jati

Putri Ong Tien Nio, seorang wanita keturunan Cina yang berasal dari Kekaisaran Dinasti Ming, telah memegang peran yang penting dalam sejarah dan budaya Indonesia sebagai istri dari Syekh Syarif Hidayatullah. Kisah pernikahan mereka menjadi salah satu pilar dalam kerukunan antar-etnis dan percampuran budaya yang telah mengakar kuat di Indonesia selama berabad-abad. Putri Ong Tien Nio juga dikenal dengan sebutan Nyi Mas Rara Sumanding, dan dia adalah sosok yang berpengaruh dalam penyebaran agama Islam di Jawa Barat. Warisan budayanya yang kaya dan peran pentingnya dalam mendukung perjalanan Sunan Gunung Jati dalam misi keagamaan telah menjadikan Putri Ong Tien Nio sebagai tokoh bersejarah yang patut dihormati dan diingat.

3. Area Makam Sunan Gunung Jati

Destinasi wisata yang memiliki nuansa religius di sini tidak hanya mencakup satu makam saja. Dalam satu kompleks yang sama dengan makam Sang Sunan, terdapat ratusan makam lain yang berjumlah hingga 500 makam. Hal ini disebabkan karena area ini juga menjadi tempat peristirahatan terakhir bagi keluarga Sunan Gunung Jati. Di sini, kita dapat menemukan makam Sultan Cirebon, para pangeran, ratu, dan bahkan istri dari Sunan Gunung Jati yang juga bersemayam di lokasi yang sama.

4. Cara Berdakwah Sang Wali

Sebelum melakukan ziarah ke makam wali, disarankan untuk memahami sejarah perjalanan dakwah Sunan Gunung Jati. Aspek spiritualitas Beliau diteruskan dari leluhurnya, yakni Jamaluddin Akbar Al-Husaini. Untuk mendalami pengetahuan agama, Syekh Syarif Hidayatullah melakukan perjalanan panjang hingga ke Timur Tengah.

Kegiatan dakwah Sunan Gunung Jati berpusat di Cirebon dan bahkan meluas hingga wilayah Banten. Dalam berdakwah, Beliau menggunakan pendekatan sosial budaya sebagai strategi agar ajarannya lebih mudah diterima oleh masyarakat.

Dalam aktivitas dakwahnya, Beliau juga mengadopsi strategi politik dengan memperkuat hubungannya dengan Demak dan Banten. Ini bertujuan untuk memperkuat penyebaran ajaran Islam yang diperjuangkannya.

Selain strategi politik, Beliau juga menggunakan pembangunan infrastruktur sebagai alat penyebaran agama Islam. Ia memanfaatkan kekuasaannya untuk membangun tempat-tempat ibadah di wilayah kekuasaannya. Selain itu, pengembangan sistem transportasi air juga dimanfaatkannya untuk memudahkan penyebaran ajaran Islam.

Berkunjung ke Makam Sunan Gunung Jati Dengan Sewa Mobil di Naba Transport

Untuk Sobat Naba yang ingin Ziarah ke Makam Sunan Gunung Jati dengan kenyamanan dan fleksibilitas, solusi idealnya adalah menggunakan layanan rental mobil Cirebon dari Naba Transport. Dengan armada yang terawat dan beragam pilihan mobil, mulai City Car hingga family Car jadikan perjalananmu menjadi lebih lancar dan menyenangkan. Nikmati perjalanan tanpa repot memikirkan transportasi dengan opsi sewa mobil harian yang nyaman dan mudah diakses. 

Tim Naba Transport yang ramah dan responsif siap membantu memastikan pengalaman perjalanan yang tak terlupakan. Dengan menggunakan layanan ini, kamu dapat dengan leluasa mengeksplorasi destinasi wisata Goa Pindul tanpa batasan waktu dan dengan kenyamanan maksimal. Jadi, untuk pengalaman perjalanan yang tak terlupakan, kunjungi situs resmi Naba Transport untuk informasi lebih lanjut.

Call Us

WhatsApp / Call

Follow Us

Share This :